lembaran kalender sobek satu satu
usia bergegas dan mengeras di dinding waktu
menghitung angka-angka tersua
mengutuhkan masa lalu, bentangan yang tak pernah mati
membilang jarak menapaki jejak
merenda harap; alangkah jauhnya hari-haritak ada balon, taart, dan lilin nyala
tapi pijar cahaya
tapi segar udara
memenuhi rongga
di dalam sana dirimu tersua
sajak Suminto A. Sayuti
untuk kau yang sedang di kota kita
Iklan
sepertinya..
saya harus merespon dengan :
happy b’day devie ? π
#dadan: yo ndak yow, ultahku dah lewat. yang ultah itu ‘dia’ yang disana π
‘met ultah deh untuk si ‘dia’ yang ada di sana π
eiya, komen pertama pake url baru.. π
boleh di copy puisinya ??? heheheh